Senin, 08 Desember 2014

BALURAN NATIONAL PARK

 Terletak di Situbondo,Jawa Timur. Taman Nasional Baluran adalah salah satu dari 5 taman nasional tertua di Indonesia, dengan luas sekitar 25.000 Ha, sekitar 40% atau 10.000 Ha adalah ekosistem savana yang alami dan terluas di pulau Jawa, selain julukan "Little African in middle of java, Baluran juga dikenal sebagai hutan yang misterius dan enggak bisa diduga. Menurut beberapa pengamat burung, jenis burung baru yang ditemukan di Baluran seakan tidak ada habisnya, padahal mereka sudah mengira sudah tidak ada lagi jenis baru tapi besoknya mereka pasti akan menemukan jenis baru lagi dan lagi. Dengan View alam yang seperti ini, maka engga aneh kalo Baluran jadi spot favoritnya peneliti,pecinta alam bahkan fotografer professional.

 

Spot Wisata di Baluran sebenarnya sangat lah luas, tapi yang paling sering menjadi lokasi favorit disini yaitu Savana Bekol dan Pantai Bama, bisa memakai mobil melewati Savana atau menaiki Sepeda melalui jalan tapakan sambil birding, Sedangkan untuk akomodasinya, ada guest house di Savana Bekol atau Pantai Bama yang besarnya bisa kita pilih sesuai kapasitas.

Denah Taman Nasional Baluran

design: Dedy PIKA  
Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40 persen tipe vegetasi savana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran.

Tumbuhan yang ada di taman nasional ini sebanyak 444 jenis, diantaranya terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.
Tumbuhan yang lain seperti asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).
Terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).
 
Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas dari Taman Nasional Baluran.
Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung diantaranya termasuk yang langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
 
Hutan yang selalu hijau sepanjang tahun

Pada Hm. 80 Batangan – Bekol , terdapat sumur tua yang menjadi legenda masyarakat sekitar. Legenda tersebut menceritakan bahwa kota Banyuwangi, Bali dan Baluran sama-sama menggali sumur. Apabila, sumur di masing-masing kota tersebut lebih dahulu mengeluarkan air dan mengibarkan bendera, berarti kota tersebut akan merupakan sentral keramaian/ kebudayaan.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Batangan. Melihat peninggalan sejarah/situs berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim, atraksi tarian burung merak pada musim kawin antara bulan Oktober/November dan berkemah. Fasilitas: pusat informasi dan bumi perkemahan.
Bekol dan Semiang. Pengamatan satwa seperti ayam hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, burung.
Fasilitas yang ada: wisma peneliti, wisma tamu, menara pandang.
Bama, Balanan, Bilik. Wisata bahari, memancing, menyelam/snorkeling, dan perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli/Agustus; dan sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting/rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.
Manting, Air Kacip. Sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun, habitat macan tutul.
Popongan, Sejile, Sirontoh, Kalitopo. Bersampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, pengamatan burung migran.
Curah Tangis. Kegiatan panjat tebing setinggi 10-30 meter, dengan kemiringan sampai 85%.
Candi Bang, Labuan Merak, Kramat. Wisata budaya.

Musim kunjungan terbaik: bulan Maret s/d Agustus setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi: Banyuwangi-Batangan dengan jarak 35 km, yang dilanjutkan ke Bekol dengan waktu 45 menit (12 km) atau Situbondo-Batangan dengan jarak 60 km menggunakan mobil.


 Pantai Cantik nan indah di Pantai Bama,
Pantai Bama adalah sebagian wilayah dari Taman Nasional Baluran,Situbondo Jawa timur
 Memiliki Pantai yang putih dengan vegetatif bakau disekitar pantai. Obyek ini dapat dicapai melalui pintu masuk utama. Diobyek ini sudah tersedia sarana akomodasi, namun dalam jumlah yang terbatas mengingat obyek ini merupakan wilayah Konservasi.
Pantai yang masih bersih dan sepi dengan ombak yang cukup tenang, plus perairannya pun sangat jernih dan bersih merupakan pantai yang masih tergolong 'perawan' bagi pecinta dunia bawah laut. Kita bisa menikmati aneka ragam terumbu karang dan ikan-ikan yang menghuni terumbu karang. Berbagai jenis dan bentuk terumbu karang serta bermacam-macam ikan hias bisa kita jumpai juga disini. Kita bisa melihat ikan badut atau yang biasa dikenal dengan ikan nemo berenang-renang di sekitar terumbu karang. Waktu terbaik untuk snorkeling di Pantai Bama adalah pukul 06.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Snorkeling di Pantai Bama tidak perlu menyewa perahu. Kita cuma perlu berjalan dari bibir pantai ke tengah laut sejauh sekitar 100 sampai 200 meter.

Menuju Senja Di Pantai Bama





 

Snorkling di pantai Bama



Kita tak akan menemukan secuil sampah di bibir Pantai Bama. Pasirnya pun terasa halus saat di sapu dengan kaki. Sunset di Pantai Bama pun cantik!
Hutan bakau yang tumbuh di sekeliling pantai Bama memiliki alur yang berkelok-kelok hingga puluhan kilometer jauhnya. Dan menjadi tempat habitat bermacam-macam jenis burung serta kera-kera liar. Hutan bakau ini memiliki fungsi untuk menahan abrasi gelombang laut serta untuk menopang ekosistem yang ada di pantai Bama.
Selain beberapa macam jenis burung  dan kera liar yang tinggal di hutan ini juga terdapat bermacam jenis ikan, ular dan bahkan kucing hutan juga dapat ditemukan disini, namun hanya berburu di malam hari. Suasana yang masih 'liar' pun bisa kita rasakan.
Di Pantai Bama juga tersedia berbagai fasilitas penunjang seperti penyewaan alat snorkeling bagi yang gemar menyelam, glass bottom boat untuk yang tidak bisa berenang tetapi ingin menikmati keindahan alam bawah air, kano, cottage yang cukup nyaman yang dilengkapi dengan fasilitas cafetaria, tentunya dalam jumlah yang terbatas mengingat Pantai Bama ini merupakan wilayah konservasi. Di pantai ini, kita juga bisa menikmati pesona matahari terbit yang memikat.
Dari Surabaya menuju Pantai Bama, kita akan membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 6 jam dengan menempuh jalur pantura langsung menuju ke Kabupaten Situbondo. Dari pintu masuk TN Baluran, kita bisa menuju Pantai Bama dengan menggunakan mobil atau motor dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar